Artikel 9
Di segala zaman dan pada semua bangsa
Allah berkenan akan siapa saja yang menyegani-Nya dan mengamalkan kebenaran
(lih. Kis 10: 35). Namun Allah bermaksud menguduskan dan menyelamatkan
orang-orang bukannya satu per satu, tanpa hubungan dengan satu dengan lainnya.
Tetapi, Ia hendak membentuk mereka menjadi umat yang mengakui-Nya dalam kebenaran
dan mengabdi kepada-Nya dengan suci. Maka Ia memilih bangsa Israel menjadi
umat-Nya, mengadakan perjanjian dengan mereka dan mendidik mereka langkah demi
langkah, dengan menampakkan diri-Nya serta rencana kehendak-Nya, dan dengan
menguduskan mereka bagi diri-Nya. Tetapi, itu semua telah terjadi untuk
menyiapkan dan melambangkan perjanjian baru dan sempurna, yang akan diadakan
dalam Kristus, dan demi perwahyuan lebih penuh yang akan disampaikan melalui
Sabda Allah sendiri yang menjadi daging...
Adapun seperti Israel menurut daging,
yang mengembara di padang gurun, sudah disebut Gereja (jemaat) Allah (lih. Neh
13: 1; Bil 20: 4; Ul 23: 1 dst), begitu pula Israel baru, yang berjalan dalam
masa sekarang dan mencari kota yang tetap di masa mendatang (lih. Ibr 13-14),
juga disebut Gereja Kristus (lih. Mat 16: 18). Sebab Ia sendiri telah
memperolehnya dengan darah-Nya (lih. Kis 20: 28), memenuhinya dengan darah-Nya
dan melengkapinya dengan sarana-sarana yang tepat untuk mewujudkan persatuan
yang tampak dan bersifat sosial. Allah memanggil untuk menghimpun mereka yang
penuh iman mengarahakan pandangan kepada Yesus, pencipta keselamatan serta
dasar kesatuan dan perdamaian. Ia membentuk mereka menjadi Gereja, supaya bagi
semua dan setiap orang menjadi sakramen kelihatan, yang menandakan kesatuan
yang menyelamatkan itu. Gereja yang harus diperluas ke segala daerah, memasuki
sejarah umat manusia, tetapi sekaligus melampaui masa dan batas-batas para
bangsa. Dalam perjalanannya menghadapi cobaan-cobaan dan kesulitan-kesulitan
Gereja diteguhkan oleh daya rahmat Allah, yang dijanjikan oleh Tuhan kepadanya
...
No comments:
Post a Comment