HIDUP BERSAMA
ORANG LAIN
Setiap
orang selalu saling membutuhkan satu dengan yang lain untuk dapat berkembang
secara lebih baik dan maksimal. Kita
membutuhkan orang lain dan orang lain juga membutuhkan kita. Orang lain yang
dimaksud disini antara lain: orang tua, saudara sekandung, teman, guru dan
sebagainya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa manusia itu mahluk sosial. Manusia
sejak diciptakan mempunyai ketergantungan kepada sesama. Sikap saling
ketergantungan ini mengandaikan bahwa setiap orang menyadari kehadiran
sesamanya dan memperlakukan mereka sebagaimana mestinya.
Karena
sifat ketergantungan dan saling membutuhkan, maka sudah seharusnya manusia
saling bekerjasama agar tercipta suasana kehidupan bersama yang baik dan
lancar, serta memungkinkan setiap pribadi dapat mengembangkan dirinya secara
utuh. Kerjasama akan berjalan dengan baik dan lancar bila ada saling pengertian
antar pribadi. Setiap orang harus berusaha memahami keinginan orang lain dan
tidak memaksakan kehendaknya sendiri. Sikap-sikap seperti tersebut merupakan
sikap-sikap yang dapat mendukung perkembangan setiap orang. Namun demikian ada
pula beberapa faktor yang dapat merusak kehidupan bersama, antara lain faktor
ketidakjujuran, egoisme/ mementingkan diri sendiri, sikap tidak peduli terhadap
orang lain, sikap acuh tak acuh dalam hidup bersama, sikap sombong, sikap tidak
adil dan sebagainya. Untuk mencapai hidup bersama yang selaras dibutuhkan suatu
asas hidup bersama, baik yang berbentuk aturan adat, aturan kelompok, hukum dan
perundang-undangan, serta hukum agama.
Dalam
Kitab Suci Perjanjian Baru, Yesus memperlihatkan bahwa asas hidup bersama yang
dimaksud diatas bukan hanya sekedar etiket pergaulan. “Segala sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada
mereka” (Mat 7: 12). Sikap hidup yang adil, jujur, dan tidak egois merupakan
prasyarat yang harus dijunjung tinggi dalam hidup bersama. Yesus masih
menunjukkan lagi unsur lain yang jauh lebih penting dan utama dalam asas hidup
bersama, yaitu relasi antar manusia harus dilandasi dengan sikap kasih. (Mat 22:
34-40). Unsur penting itulah yang seharusnya mendorong semua orang untuk
memperlakukan orang lain sebagai pribadi yang berharga dan bermartabat, bukan
sekedar pelengkap (Gaudium et Spes, no 29). Asas kasih mengarahkan semua orang
untuk dapat mencintai sesama sebagaimana mencintai diri sendiri. Semuanya itu
dilakukan sebagai perwujudan dan ungkapan atas kasih yang telah dialami oleh
Yesus sendiri dari Allah.
Yesus
dengan kasih-Nya selalu menyerukan persatuan umat manusia, sekalipun
berbeda-beda. Sekalipun ada perbedaan dan masalah dalam hidup bersama, mereka
diharapkan saling mengasihi dan mengampuni. Dan yang lebih tegas lagi, Yesus
mengajak kita untuk berani mengasihi dan mendoakan orang-orang yang memusuhi
kita (Mat 5: 43). Hidup bersama akan terjamin bila manusia saling mengasihi
satu sama lain, sebab Allah sendiri mencintai semua orang (Mat 5: 45). Allah
mencintai dengan cara yang berbeda-beda. Ukuran cinta Tuhan sangatlah berbeda
dengan ukuran manusia. Allah mencintai semua orang, yang jahat maupun yang
baik. Bagi orang yang baik, Yesus
tetap mengasihi dengan harapan agar orang tersebut tidak menjadi sombong dan
takabur, melainkan agar orang baik tersebut dapat menjadi semakin baik. Tuhan
juga mengasihi orang yang jahat
dengan maksud agar orang tersebut mau berubah menjadi baik. Dalam hal ini Yesus
memberi kesempatan kepada orang yang jahat itu untuk bertobat dan menjadi orang
yang baik.
Bukti
bahwa Allah mengasihi semua orang, juga termasuk mengasihi orang yang jahat
adalah:
a)
Allah tidak membinasakan Adam dan Hawa setelah
mereka berbuat dosa,
b)
Allah tetap melindungi Kain yang telah membunuh
Habel adiknya sendiri,
c) Allah
selalu menolong bangsa Israel sekalipun mereka kerap melupakan-Nya, dan
sebagainya.
Kepada
semua orang yang percaya kepada-Nya, Yesus meminta agar mereka saling
mengasihi. Hanya mereka yang mengasihi sesama yang diakui oleh Yesus sebagai
murid-Nya. Hanya orang yang mengasihi, yang menjalankan perintah Bapa, dan
hanya orang yang mengasihi akan sampai kepada Bapa. Akhirnya hanya apabila
manusia saling mengasihi, Kerajaan Allah benar-benar terwujud.
Kutipan Kitab suci yang dipakai: JALAN YANG BENAR(Mat 7: 12); HUKUM YANG TERUTAMA (Mat 22: 37-40); GAUDIUM ET SPES ARTIKEL 29
Secara singkat
Pelajaran materi HIDUPBERSAMA ORANG LAIN dapat di
lihat dalam rangkuman. Rangkuman Pelajaran Klik di sini
Setelah Memahami
pelajaran materi HIDUPBERSAMA ORANG LAIN silahkan
kerjakan evaluasi.Evaluasi Pelajaran ini Klik di sini
ReplyDeleteInilah Saatnya Menang Bersama Legenda QQ
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online !!!
Kami Hadirkan 7 Permainan 100% FairPlay :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ
Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!
Contact Us :
+ website : legendapelangi.com
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9