Theology,Technology, and Philosophy, ENJOY!!

Tuesday, January 22, 2013

SENGSARA WAFAT DAN KEBANGKITAN YESUS


SENGSARA WAFAT DAN KEBANGKITAN YESUS

Penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia. Tak jarang penderitaan dapat membawa kematian. Penderitaan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab antara lain: (1) akibat kesalahan sendiri, (2) disebabkan oleh orang lain, dan (3)kesediaan demi memperjuangkan sesuatu hal yang baik
Penderitaan itu sendiri ditanggapi orang secara berbeda. (1) Ada orang yang bila menderita menjadi putus harapan, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan. Akibatnya hidup terasa bagai beban dan tak punya arti lagi, muncul sikap dendam pada orang lain, atau menjauhi Tuhan. Bila toh akhirnya ia mati, maka kematiannya seolah merupakan kematian tanpa arti. Kematian merupakan akhir dari segalanya. Tetapi  (2) ada juga orang yang ketika menderita berusaha menjalaninya dengan tabah, berusaha tegar, mendekatkan diri pada Tuhan untuk memohon kekuatan dari-Nya, sehingga muncullah sikap positif dalam menghadapi penderitaan tersebut, yaitu kesadaran bahwa penderitaan yang dialaminya adalah demi perjuangan untuk memperoleh hidup yang lebih benar, lebih baik, lebih adil, dan lebih bermartabat. Kalaupun kematian menyongsongnya, ia tidak terlalu takut, bahkan kematian baginya dipandang sebagai awal kemenangan.
Dalam perjalanan hidup-Nya, Yesus juga tak luput dari penderitaan bahkan sampai wafat di kayu salib. Makna penderitaan yang dialami oleh Yesus pertama-tama merupakan konsekuensi dari tugas perutusan-Nya untuk melaksanakan kehendak Bapa mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah di dunia.
Sebagai orang yang beriman, kita juga diajak untuk selalu meneladani sikap Yesus dalam menghadapi penderitaan dan kematian yaitu bersikap tabah dan taat penuh pada kehendak Tuhan melalui doa dan melalui penyerahan diri sepenuhnya kepada Penyelenggaraan Ilahi.
Penderitaan dan kematian Yesus bagi kebanyakan orang Yahudi pada zaman-Nya, Yesus dianggap gagal, sia-sia dan seluruh karya-Nya seolah musnah seiring dengan kematian-Nya. Dengan kematian-Nya, seolah-olah Yesus tidak akan pernah diperhitungkan lagi.
Tetapi dengan peristiwa kebangkitan-Nya dari alam maut, Allah membalikkan semua pemikiran tersebut. Kebangkitan Yesus membuat kehadiran Yesus tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu. Ia hadir dimana-mana dalam hati semua murid-Nya. Kehadiran-Nya itu mampu mempengaruhi hati manusia, menjadi semangat hidup bagi banyak orang.
Melalui kebangkitan-Nya, orang-orang tidak hanya mengenang karya dan ajaran-Nya, tetapi menjadikan Dia sebagai kekuatan hidup sehari-hari. Kehadiran-Nya mampu membuat orang tidak hanya sanggup meneruskan karya-Nya melainkan secara aktif dan kreatif melakukannya. Kebangkitan Yesus merupakan pembenaran dari Allah terhadap sabda dan karya-Nya, pembenaran terhadap perjuangan Yesus Kristus.
Kebangkitan Yesus adalah permulaan dari corak kehidupan baru, kelahiran baru dan permulaan suatu kehidupan yang lebih mulia. Kisah kebangkitan Yesus sendiri tidak banyak dilaporkan dalam Kitab Suci. Namun demikian, bukti-bukti yang dapat menunjukkan bahwa Yesus benar-benar bangkit antara lain: para murid yang melihat kubur Yesus terbuka dan kosong (Yohanes 20: 1-10),  kain kafan Yesus yang tertinggal, berita malaikat yang mengatakan Yesus sudah bangkit, dan beberapa kali penampakan Yesus kepada murid-murid-Nya.

 Kutipan Kitab suci yang dipakai:  KEBANGKITAN YESUS (Yohanes 20: 1-10)

Secara singkat Pelararan materi SENGSARA WAFAT DAN KEBANGKITAN YESUS dapat di lihat dalam rangkuman. Rangkuman Pelajaran Klik di sini

Setelah Memahami pelajaran materi SENGSARA WAFAT DAN KEBANGKITAN YESUS silahkan kerjakan evaluasi.Evaluasi Pelajaran ini Klik di sini



0 comments:

Post a Comment