Theology,Technology, and Philosophy, ENJOY!!

Wednesday, January 6, 2021

Mencintai Alam sebagai bagian Hidup Manusia - Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti kelas 9 semester 2

 

Alam merupakan bagian dari hidup. Oleh karena itu, manusia tidak dapat dipisahkan dengan alam. Kita sadari bersama bahwa Tuhan menciptakan bumi dan isinya (alam) ini dari hari pertama sampai hari kelima pada akhirnya diperuntukkan bagi kehidupan manusia. Sebab setelah bumi tertata dan tercipta dengan baik, pada hari keenam Allah menempatkan manusia di dalam bumi, alam ciptaan-Nya. Manusia dapat hidup karena Allah telah mempersiapkan alam dengan baik sebagai tempat hidup bagi manusia. Manusia dan alam hidup secara berdampingan secara harmonis dan saling membutuhkan. Manusia membutuhkan alam dan alam juga membutuhkan manusia untuk pelestarian hidupnya. Seperti kita membutuhkan flora dan fauna untuk hidup. Berton-ton makanan telah kita santap yang semuanya mengambil bahan pokok dari tumbuhan dan hewan. Bagi manusia, tumbuhan dan hewan dibutuhkan bukan hanya untuk bahan makanan, melainkan juga untuk hal-hal lainnya. Misalnya, tumbuhan membantu kita untuk bernapas, untuk membuat tempat tinggal, hasil karya seni, dan sebagainya. Sedangkan hewan yang kita pelihara dapat menjadi partner kerja mengolah tanah, bahkan dapat menjadi sumber protein hewani bagi kita. Perlakuan kita terhadap kelestarian lingkungan menentukan kesejahteraan hidup kita.

Namun demikian, pada kenyataannya saat ini banyak perilaku manusia yang justru dapat menimbulkan kerusakan alam lingkungan. Karena keegoisan dan keserakahan manusia, maka manusia berperilaku yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alam dan bahkan kehancuran alam lingkungan. Dosa keserakahan Adam dan Hawa merupakan gambaran awal munculnya bencana atas alam semesta ini. 
Berbagai contoh tindakan manusia yang dapat merusak keutuhan alam ciptaan atau lingkungan hidup, antara lain: 

1) Penebangan hutan untuk industri perkayuan, penebangan pohon-pohon untuk perluasan lahan industri atau pemukiman secara tidak bertanggung jawab. Hal ini menyebabkan hutan menjadi gundul dan bukit menjadi tandus. Pada akhirnya menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, dan kekeringan saat kemarau. 
2) Ketidakpedulian terhadap lingkungan yang ditunjukkan dengan tindakan membuang sampah di sembarang tempat, yang menyebabkan bau busuk dimana-mana serta menyebabkan saluran air (got) dan sungai menjadi tersumbat, yang pada akhirnya menyebabkan bencana banjir. 
3) Tindakan pencemaran lingkungan sungai dengan membuang limbah berbahaya ke dalam sungai. Hal ini dapat menyebabkan tercemarnya air sungai sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi, bahkan bisa membahayakan kesehatan kita. 
4) Pemakaian obat-obatan untuk membasmi hama tanaman, dan asap pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor yang sedikit demi sedikit dapat meracuni kita dan seluruh alam lingkungan kita. 

Dalam Kitab Kejadian 1: 1- 31 dikisahkan bagaimana Allah menciptakan alam ini dengan begitu indah adanya. Semua yang diciptakan Tuhan begitu baik adanya. Namun karena keserakahan Adam dan Hawa sehingga menjadikan alam ini menjadi rusak. Dalam Kitab Kejadian 3:17-19 dikisahkan bahwa sejak meninggalkan Taman Firdaus dengan segala kebutuhan hidupnya yang serba ada, manusia Adam dan Hawa terpaksa harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Keharmonisan hubungan antara alam dengan manusia dapat terjalin dengan baik jika dalam diri manusia ada kehendak yang baik untuk berusaha memanfaatkan dan mengelola serta memelihara alam dengan bijak sesuai dengan kehendak Allah. Hal ini seharusnya dapat dilakukan jika manusia menyadari akan peran dan tugasnya sebagai citra Allah. Manusia tidak dapat hidup tanpa alam dan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Kita dapat meminum air bersih, berteduh dalam rumah yang nyaman, menghirup udara yang segar, dan sebagainya karena ada sumber daya alam yang kita manfaatkan. Kita harus memanfaatkan alam dengan memperhatikan dampak positif dan negatifnya, agar keseimbangan ekosistem tidak terganggu. Meskipun demikian, kenyataannya masih banyak manusia yang belum menyadari akan hal ini, sehingga mereka tidak peduli terhadap kondisi dan kelestarian alam lingkungan. 

Pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan sangat mempengaruhi pencemaran lingkungan, yang sangat merugikan kehidupan. Kenyataannya, manusia sedang menghancurkan dirinya ketika tanpa merasa bersalah menghancurkan alam semesta. Manusia sedang menyia-nyiakan hidupnya, ketika menghambur-hamburkan sumber daya alam. 

Ada tiga bentuk pencemaran yang kita kenal, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air. 

Selain itu, penebangan tumbuhan dan penembakan hewan secara berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan. Hal ini akan berkaitan dengn rusaknya rantai makanan dan keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, pengelolaan hutan sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya, sebab fungsi hutan adalah untuk mencegah erosi, sumber ekonomi, menjaga keseimbangan air, menyediakan keanekaragaman hewan dan tumbuhan. Dimana semua itu pada akhirnya untuk kelangsungan hidup bagi manusia. 

Dalam Kitab Kejadian khususnya dalam Kej 1: 26-31, manusia dipanggil oleh Allah untuk senantiasa memperhatikan alam lingkungannya. Allah memberikan kekuasaan kepada manusia untuk menguasai alam dengan mengolah, mempergunakan, dan melestarikan alam ciptaan ini. Melalui ciptaan, Allah menyatakan diri-Nya sebagaimana Ia ada. Segala ciptaan yang ada menunjukkan bahwa Allah sungguh mencintai manusia. Kita patut bersyukur menyaksikan keindahan, keharmonisan, keselarasan serta betapa sempurna dan takjubnya alam raya. Ungkapan syukur kita kepada Allah dapat kita wujud nyatakan dengan menjaga dan melestarikan alam ini karena alam dan manusia adalah bagian hidup yang tak terpisahkan satu sama lain.
 
Adapun usaha-usaha yang dapat kita lakukan, misalnya: 
1) Menerapkan praktik hidup hemat, mulai dari sebanyak mungkin memanfaatkan transportasi umum, hemat listrik hingga hidup seadanya (sederhana) yang tidak konsumtif. Semua kegiatan tersebut dapat membantu mengurangi energi yang digunakan dan pada akhirnya dapat mengurangi polusi udara dan dampak rumah kaca; 
2) Mengurangi penggunaan mobil dengan naik sepeda, jalan kaki, atau dengan bus; 
3) Composting merupakan cara untuk membuang sampah dapur. Hal itu sehat untuk tanah dan sedikit sampah yang akan masuk ke lokasi penimbunan; 
4) Mematikan keran air bila sedang menyikat gigi atau sudah tidak dipakai; 
5) Membuang sampah pada tempat yang seharusnya bukan di sungai ataupun di tempat-tempat yang dapat menyebabkan banjir, dan sebagainya.


BACAAN KITAB SUCI WAJIB:

jika sudah memahami materi juga rangkuman materi. klik di sini

jika sudah siap mengikuti Evaluasi. klik disini



SELAMAT BELAJAR. TUHAN MEMBERKATI





0 comments:

Post a Comment