Theology,Technology, and Philosophy, ENJOY!!

Monday, January 28, 2013

Gereja Dilayani oleh hirarki

Gereja Dilayani oleh hirarki


Apa itu hirarki
Fungsi dan kedudukan hirarki dalam Gereja langsung berhubungan dengan struktur sakramental Gereja. Hirarki termasuk struktur sosial Gereja, namun demikian Gereja tidak ditentukan dari struktur sosialnya. Hirarki merupakan organ Gereja dalam pelaksanaan sosio-historisnya dan oleh karena itu fungsinya harus dapat disoroti dari sudut sosiologis.

Struktur hirarki
Pada prinsipnya yang termasuk dalam hirarki adalah Uskup, Imam dan Diakon.
1.     Uskup (LG 19-27)
Tugas pokok uskup adalah pemersatu dan pemimpin umat. Tugas ini terbagi menurut tiga bidang kehidupan Gereja: 1) tugas pewartaan (LG25), 2)tugas perayaan (LG26) sebagai pengudus/imam 3)tugas pelayanan (LG 27) atau penggembalaan.
2.    Para imam (LG 28) dan Diakon (LG 29)
Keduanya adalah pembantu uskup yang menerima tahbisan dan menjadi anggota hirarki. Imam adalah perpanjangan tugaa uskup untuk ketiga tugas diatas. Diakon walaupun sudah ditahbiskan baru bisa menjalankan tugas pelayanan.

Fungsi Hirarki
          Dalam Ef 4: 12 jelas bahwa fungsi pokok hirarki adalah mempersatukan umat dalam usahanya untuk membangun Gereja. Namun demikian disini perlu diperhatikan bahwa hirarki bukan prinsip kesatuan Gereja, tetapi organnya. Prinsip kesatuan Gereja adalah Roh Kudus (LG 4; 7b; 13a; 15, 25c). Kekhususan fungsi hirarki itu ditentukan oleh dua hal:
1.     Tugas hirarki adalah tugas Gerejani, artinya tugas untuk Gereja dalam pelaksanaan sosio-historisnya. Tugas Gerejani ini harus dibedakan dari tugas Gereja. Yang terakhir merupakan kewajiban seluruh umat kaum beriman dan tidak dikhususkan kepada hirarki saja. Seluruh Gereja harus merasul demi keselamatan manusia, yang harus dinyatakan dakam dunia. Tetapi perwujudan hidup Gereja dalam dunia dikhususkan kepada awam. Tugas istimewa hirarki terletak di bidang gerjani, artinya: di bidang eksplisitasi iman dalam bentuk khusus yang disebut Gereja. Hirarki dalam menjalankan tugas khasnya harus selalu mengembangkan sikap Gereja yang terbuka ke arah dunia. Hirarki harus melayani umat dalam pembangunan Gereja sedemikian rupa, sehingga Gereja menjadi semakin mampu menjalankan tugasnya dalam dunia secara utuh dan menyeluruh.
2.    Tugas hirarki adalah tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman. Tidak setiap orang yang menjalankan tugas Gerejani adalah anggota hirarki. Hanya disebut anggota hirarki mereka yang ikut bertanggungjawab untuk perkembangan hidup umat. Hirarki tidak berdiri diatas umat (LG 32c) namun sederajat dalam martabat dan kegiatan dalam membangun tubuh Kristus. Akan tetapi hirarki mempunyai fungsi memimpin dan membimbing. Bukan dalam arti menentukan hidup Gereja, tetapi dalam arti bahwa hirarki harus mempersatukan umat dalam iman., “dengan petunjuk, nasihat dan teladan, tetapi juga dengan kewibawaan dan kekuasaan kudus” (LG 27a). Dari satu pihak hirarki harus mempersatukan umat sebagai “saudara diantara saudara”, tetapi dilain pihak tugas itu adalah tugas kepemimpina dalam arti yang sesunggunhnya. Secara prinsipiil dapat disebut tiga bidang pengungkapan iman: 

  1. seluruh hidup yang konkrit
  2. ajaran Gereja. Disini ada bahaya hirarki berpegang teguh pada rumusan yang ada.
  3. Liturgi. Dalm bidang liturgi ungkapan iman tidak begitu jelas, tetapi jauh lebih hidup. Pusat hidup liturgis adalah sakramen-sakramen dan pusat sakramen adalah ekaristi. Maka tugas hirarki disini adalah mempersatukan umat sekitar altar.


0 comments:

Post a Comment