Gereja Dilayani oleh hirarki
Apa itu hirarki
Fungsi dan kedudukan
hirarki dalam Gereja langsung berhubungan dengan struktur sakramental Gereja.
Hirarki termasuk struktur sosial Gereja, namun demikian Gereja tidak ditentukan
dari struktur sosialnya. Hirarki merupakan organ Gereja dalam pelaksanaan
sosio-historisnya dan oleh karena itu fungsinya harus dapat disoroti dari sudut
sosiologis.
Struktur hirarki
Pada prinsipnya yang
termasuk dalam hirarki adalah Uskup, Imam dan Diakon.
1. Uskup
(LG 19-27)
Tugas
pokok uskup adalah pemersatu dan pemimpin umat. Tugas ini terbagi menurut tiga
bidang kehidupan Gereja: 1) tugas pewartaan (LG25), 2)tugas perayaan (LG26)
sebagai pengudus/imam 3)tugas pelayanan (LG 27) atau penggembalaan.
2. Para
imam (LG 28) dan Diakon (LG 29)
Keduanya
adalah pembantu uskup yang menerima tahbisan dan menjadi anggota hirarki. Imam
adalah perpanjangan tugaa uskup untuk ketiga tugas diatas. Diakon walaupun
sudah ditahbiskan baru bisa menjalankan tugas pelayanan.
Fungsi Hirarki
Dalam Ef 4: 12 jelas bahwa fungsi pokok hirarki adalah
mempersatukan umat dalam usahanya untuk membangun Gereja. Namun demikian disini
perlu diperhatikan bahwa hirarki bukan prinsip kesatuan Gereja, tetapi
organnya. Prinsip kesatuan Gereja adalah Roh Kudus (LG 4; 7b; 13a; 15, 25c).
Kekhususan fungsi hirarki itu ditentukan oleh dua hal:
1. Tugas
hirarki adalah tugas Gerejani, artinya tugas untuk Gereja dalam
pelaksanaan sosio-historisnya. Tugas Gerejani ini harus dibedakan dari tugas
Gereja. Yang terakhir merupakan kewajiban seluruh umat kaum beriman dan tidak
dikhususkan kepada hirarki saja. Seluruh Gereja harus merasul demi keselamatan
manusia, yang harus dinyatakan dakam dunia. Tetapi perwujudan hidup Gereja
dalam dunia dikhususkan kepada awam. Tugas istimewa hirarki terletak di bidang
gerjani, artinya: di bidang eksplisitasi iman dalam bentuk khusus yang disebut
Gereja. Hirarki dalam menjalankan tugas khasnya harus selalu mengembangkan
sikap Gereja yang terbuka ke arah dunia. Hirarki harus melayani umat dalam
pembangunan Gereja sedemikian rupa, sehingga Gereja menjadi semakin mampu
menjalankan tugasnya dalam dunia secara utuh dan menyeluruh.
2. Tugas
hirarki adalah tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman. Tidak setiap
orang yang menjalankan tugas Gerejani adalah anggota hirarki. Hanya disebut
anggota hirarki mereka yang ikut bertanggungjawab untuk perkembangan hidup
umat. Hirarki tidak berdiri diatas umat (LG 32c) namun sederajat dalam martabat
dan kegiatan dalam membangun tubuh Kristus. Akan tetapi hirarki mempunyai fungsi
memimpin dan membimbing. Bukan dalam arti menentukan hidup Gereja, tetapi dalam
arti bahwa hirarki harus mempersatukan umat dalam iman., “dengan petunjuk,
nasihat dan teladan, tetapi juga dengan kewibawaan dan kekuasaan kudus” (LG
27a). Dari satu pihak hirarki harus mempersatukan umat sebagai “saudara
diantara saudara”, tetapi dilain pihak tugas itu adalah tugas kepemimpina dalam
arti yang sesunggunhnya. Secara prinsipiil dapat disebut tiga bidang
pengungkapan iman:
- seluruh hidup yang konkrit.
- ajaran Gereja. Disini ada bahaya hirarki berpegang teguh pada rumusan yang ada.
- Liturgi. Dalm bidang liturgi ungkapan iman tidak begitu jelas, tetapi jauh lebih hidup. Pusat hidup liturgis adalah sakramen-sakramen dan pusat sakramen adalah ekaristi. Maka tugas hirarki disini adalah mempersatukan umat sekitar altar.
0 comments:
Post a Comment