Theology,Technology, and Philosophy, ENJOY!!

Friday, January 25, 2013

MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SMP - SAKRAMEN INISIASI


SAKRAMEN INISIASI


Dalam relasi, komunikasi, atau pertemuan dengan sesama kita sering menggunakan simbol, tanda, atau lambang untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan seluruh keberadaan kita. Misalnya, seorang pemuda menyatakan cintanya kepada seorang gadis tidak selalu dengan kata-kata atau perbuatan langsung, tetapi dengan mengirim surat, mengirim bunga, memberi saputangan, dan sebagainya. Benda-benda yang kelihatan itu melambangkan dan mengungkapkan hati dan perasaan sang pemuda yang tidak terlihat. Simbol-simbol itu hanya dapat dimengerti oleh orang yang terlibat langsung dengan si pemberi simbol.
Dalam komunikasi atau pertemuan dengan Tuhan juga dipergunakan simbol-simbol atau tanda. Tanda atau simbol dalam komunikasi atau pertemuan kita dengan Tuhan disebut sakramen. Gereja sebagai persekutuan yang dijiwai oleh Roh Kudus adalah suci dan mengungkapkan diri sebagai Sakramen Keselamatan (LG. Art 1; 9c). Namun Gereja juga sekaligus harus selalu dibersihkan dan terus-menerus menjalankan pertobatan dan pembaharuan (LG. Art 8c). Ke dalam, Gereja mengungkapkan karya penyelamatan Kristus dengan tanda dan sarana penyelamatan Kristus yang kita kenal dengan tujuh sakramen Gereja, yaitu, Sakramen Baptis, Ekaristi, Tobat, Penguatan, Pengurapan Orang Sakit, Perkawinan, dan Tahbisan
Sakramen-sakramen itu selalu memunculkan tiga aspek yaitu, aspek personal-manusiawi (antropologis), yakni iman dan kesediaan orang yang menerimanya serta tanda berupa kata/ perbuatan yang dapat dirasakan dan didengar serta dialami; aspek Ilahi (Kristologis) yakni, kehadiran Allah, yang dalam hal ini tampak dalam pribadi Yesus Kristus; aspek sosial/ jemaat (eklesiologis), yakni adanya orang-orang yang hadir/ jemaat yang menyaksikan.
Gereja sebagai persekutuan orang-orang beriman kepada Yesus Kristus mempunyai persyaratan bagi setiap orang yang bergabung menjadi anggotanya. Syarat utama adalah seseorang harus sungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat sekaligus menyerahkan diri dan mau dibentuk hidupnya sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus Kristus serta bersama semua orang mau mewartakan dan mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah itu dalam kehidupan di masyarakat.
Setelah persyaratan ini terpenuhi, seseorang akan memasuki inisiasi Kristen yang meliputi empat masa, yaitu, prakatekumen: masa pemurnian motivasi calon, diakhiri upacara pelantikan tahap I (menjadi katekumen); masa katekumenat: pengajaran dan pembinaan iman, diakhiri dengan upacara pelantikan tahap II (pengukuhan katekumen); masa persiapan terakhir: mempersiapkan diri menerima sakramen inisiasi, diakhiri dengan upacara penerimaan sakramen-sakramen inisiasi; masa mistagogi: masa pembinaan lanjutan setelah seseorang menerima sakramen inisiasi. Dari segi liturgi ada tiga kegiatan penting selama masa itu, yakni Pelantikan Katekumen (Tahap I), Pengukuhan Katekumen Terpilih (Tahap II), dan Penerimaan Sakramen-sakramen Inisiasi (Tahap III).

Inisiasi Kristen adalah seluruh proses menjadi orang Kristen. Sakramen inisiasi adalah tiga sakramen yang dapat diterima oleh seseorang.
Sakramen Inisiasi meliputi: Sakramen Baptis, Sakramen Penguatan, dan Sakramen Ekaristi. Sakramen Baptis mengandung makna seseorang dilahirkan kembali dari air dan Roh. Buah/ akibat atau rahmat pembaptisan adalah dibebaskan dari dosa; menjadi putera-puteri/ anak Allah; menjadi anggota Gereja, sebagai anggota Tubuh Kristus. Berkat Sakramen Penguatan, ia menerima Roh Kudus dan dijadikan semakin menyerupai Kristus, dan menyatakan dirinya telah dewasa dalam iman. Roh Kudus yang dicurahkan dalam Sakramen Penguatan, seperti yang pernah dialami para rasul pada hari Pentakosta. Dengan demikian, penerimaan Sakremen Penguatan mengandung makna (akibat dari Sakramen Penguatan): menjadikan kita sungguh anak Allah dan berkata, “Abba, ya Bapa” (Rm 8: 15); menyatukan kita lebih teguh dengan Kristus; menambah di dalam kita karunia Roh kudus; mengikat kita lebih sempurna kepada Gereja. Untuk menerima sakramen penguatan seseorang harus dalam keadaan rahmat, maka dihimbau sebelum menerima sakramen penguatan mereka menerima sakramen tobat terlebih dahulu. Pemberi penguatan yang utama adalah Bapa Uskup yang intinya ada dalam penumpangan tangan oleh Uskup kepada penerima sakramen penguatan. 

Dalam Sakramen Ekaristi, bersama seluruh umat Allah, seseorang merayakan kenangan akan wafat dan kebangkitan Tuhan. Ekaristi berasal dari kata “eukharistia” yang artinya puji syukur. Maka inti perayaan Ekaristi adalah puji syukur kepada Allah atas karya penyelamatan-Nya. Makna Sakramen Ekaristi antara lain: ucapan syukur dan pujian kepada Bapa atas karya penciptaan, penebusan, dan pengudusan; kenangan akan kurban Yesus Kristus yang dapat dirasakan oleh segenap Gereja dan anggotanya yang hadir dan merayakannya; kehadiran Kristus melalui kekuatan Sabda-Nya dan Roh Kudus yang tampak nyata dalam Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur yang kita sambut.


Kutipan Kitab suci yang dipakai:  PENETAPAN PERJAMUAN MALAM (Luk 22: 14-23), Dokumen Gereja  yang digunakan : Lumen Gentium Art. 1 dan art 9

NB: Lumen Gentium (disingakat LG) adalah salah satu dekrit yang dihasilkan oleh Komisi Vetran II, berisi tentang tugas Gereja untuk meneruskan karya Kristus membawa terang Injil kepada segala bangsa

Secara singkat Pelajaran materi SAKRAMEN INISIASI dapat di lihat dalam rangkuman. Rangkuman Pelajaran Klik di sini

Setelah Memahami pelajaran materi SAKRAMEN INISIASI silahkan kerjakan evaluasi.Evaluasi Pelajaran ini Klik di sini

0 comments:

Post a Comment