YESUS BERBELAS
KASIH
Pada zaman sekarang ini, semakin banyak kita jumpai orang-orang yang
terpinggirkan, miskin, menderita dan tidak diperhatikan oleh orang lain.
Orang-orang semacam itu sangat membutuhkan uluran kasih dari orang yang lain
yang hidupnya lebih baik dari pada mereka. Dengan menerima kasih dari orang
lain, mereka merasa mendapat perhatian dan dukungan dari sesamanya untuk lebih
memperjuangkan hidup yang baik. Sudah banyak memang orang yang peduli pada
sesamanya yang menderita, namun demikian masih banyak pula orang yang tidak
peduli. Belas kasih bukan terutama terletak pada besar kecilnya bantuan, namun
yang penting dalam sikap belas kasih adalah sikap bela rasa, merasakan
penderitaan orang lain sebagai penderitaannya sendiri. Biasanya orang mau
melakukan perhatian kepada orang yang menderita pertama-tama sering karena
tersentuh hatinya oleh belas kasihan atas penderitaan orang itu.
Yesus hidup dalam situasi dimana banyak masyarakat miskin yang
diperlakukan tidak adil, tersingkirkan dan menderita lahir dan batin.
Menghadapi kondisi semacam itu, Yesus terpanggil untuk berbelarasa. Yesus
menunjukkan bela rasa dan kepedulian serta belas kasih-Nya kepada mereka dengan
cara: menyapa mereka, hidup ditengah-tengah mereka, mengalami suka duka hidup
mereka. Yesus tidak membantu secara material, tetapi Ia hadir dan menyapa mereka,
Ia berpihak kepada mereka, Ia adalah pribadi yang selalu melakukan tindakan
belas kasih pada sesama-Nya yang menderita. Tindakan Yesus ini antara lain
tampak dalam peristiwa mukjizat ketika membangkitkan seorang pemuda di kota
Nain. (Luk 7: 11-17) Melalui sikap dan tindakan-Nya, Yesus ingin menyatakan
cinta Allah kepada semua manusia tanpa kecuali. Kasih Yesus sungguh menguatkan
dan meneguhkan orang lain, sehingga pada akhirnya orang yang menderita merasa
diselamatkan dan memuliakan Allah.
Tindakan Yesus yang menunjukkan sikap berbelas kasih yang lainnya tampak
dalam perbuatan:
a)
menyelamatkan wanita yang tertangkap basah
berzinah,
b)
menyembuhkan orang sakit kusta,
c) menyembuhkan
orang buta, dan sebagainya. Yesus melakukan semua perbuatan kasih itu bukan
demi mencari pengikut yang banyak, bukan pula demi popularitas, namun semua itu
dilakukan demi pembebasan orang yang dikasihi-Nya, demi kebahagiaan orang yang
dikasihi-Nya.
maafkan aku... ya.. aku maafkan |
Kasih yang diberikan Yesus tertuju pada semua orang, bagi mereka yang
menderita, juga bagi mereka yang bersalah kepada-Nya. Setiap orang pasti pernah
melakukan kesalahan baik terhadap diri sendiri, terhadap orang lain maupun
terhadap Tuhan. Namun demikian tidak semua orang bila melakukan kesalahan
cepat-cepat untuk meminta maaf atas kesalahannya. Demikian pula tidak semua
orang yang mau dengan senang hati untuk memaafkan atau memberi pengampunan
kepada orang yang bersalah dan berusaha meminta maaf atau mohon pengampunan
padanya, apa lagi jika dirasa bahwa kesalahannya sungguh terlalu berat dan
menyakitkan hati.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang sulit untuk memaafkan
atau juga orang sulit untuk meminta maaf atas kesalahannya, yaitu antara lain:
a)
karena keinginan untuk mempertahankan “harga diri”
atau wibawa,
b)
karena gengsi,
c)
karena sikap egois dan mau menang sendiri.
Ketidakmampuan memaafkan atau mengampuni dapat mengakibatkan:
a)
menumbuhkan rasa dendam, yang sesungguhnya dapat
merugikan diri sendiri,
b)
orang yang bersalah pada akhirnya menanggung rasa
bersalah secara berkepanjangan,
c)
tumbuhnya permusuhan dan kebencian.
Kekurangjujuran atau ketidakberanian mengakui
kesalahan dapat menjadikan hati nurani tumpul yang mengakibatkan kesalahan
apapun dianggap biasa, akhirnya lama kelamaan kesalahan besarpun termasuk yang
merugikan orang lain akan dianggap biasa pula. Meminta maaf atau memberi
pengampunan, sesungguhnya dapat menguntungkan, baik bagi yang bersalah maupun
bagi orang yang telah dirugikan. Dengan mau mengampuni, ataupun mau meminta
maaf, akan dapat menjadikan hati kita tenang, tenteram, damai, jauh dari segala
permusuhan dan dendam, bahkan dengan memaafkan atau meminta maaf, hubungan kita
dengan sesama dan dengan Tuhan akan tetap terjalin dengan harmonis dan
menyenangkan.
Yesus adalah pribadi yang selalu hadir dengan kasih-Nya yang tidak
terbatas. Yesus mengasihi orang lain tanpa membedakan dan kasih-Nya tertuju
kepada siapapun termasuk kepada kaum pendosa. Kepada setiap pendosa yang
bertobat, Yesus selalu membukakan pintu maaf dan pengampunan, bahkan Yesus
mengajak murid-murid-Nya untuk selalu mengampuni tanpa batas, seperti
diungkapkan dalam Matius 18: 21-22 yaitu
mengampuni bukan hanya sampai tujuh kali tetapi tujuh puluh kali tujuh kali.
Dalam Yohanes 8: 2-11, Yesus telah mengajarkan kepada orang-orang dizaman-Nya
bahwa setiap orang tidak ada yang sempurna. Setiap orang pasti pernah melakukan
kesalahan dan untuk itu setiap orang diharapkan tidak cepat-cepat melakukan
penghakiman kepada sesamanya. Kepada perempuan yang berdosa, Yesus tidak
bersikap mengadili, tetapi memberi kesempatan kepada perempuan tersebut untuk
berubah dan tidak melakukan dosa lagi. Pewartaan Yesus yang tidak hanya dalam
kata-kata tetapi terlebih dalam keteladanan hidup-Nya inilah yang hendaknya
kita teladani dengan mengasihi orang lain tanpa batas dan berusaha untuk
membarikan pengampunan pada orang yang bersalah serta berusaha untuk secepatnya
memohon maaf jika kita sendiri telah melakukan suatu kesalahan.
Kutipan Kitab suci yang dipakai: YESUS MEMBANGKITKAN ANAK MUDA DI
NAIN(Luk 7: 11-17); PEREMPUAN
YANG BERZINAH (Yohanes 8: 2-11)
Secara singkat
Pelajaran materi YESUS BERBELAS
KASIH dapat di lihat
dalam rangkuman. Rangkuman Pelajaran Klik di sini
Setelah Memahami
pelajaran materi YESUS BERBELAS
KASIH silahkan
kerjakan evaluasi.Evaluasi Pelajaran ini Klikdi sini
0 comments:
Post a Comment