Theology,Technology, and Philosophy, ENJOY!!

Materi Pendidikan Agama Kaloik SD

Kunjungi Chanel DMC Yos Sudarso

Materi Pendidikan Agama Katolik SMA/SMK

Kunjungi Chanel DMC Yos Sudarso di Youtube

Materi Pendidikan Agama Katolik untuk SMP

kunjungi Chanel DMC Yos Sudarso

Thursday, January 7, 2021

Rangkuman Materi Yesus Mewartakan dan Memperjuangkan Kerajaan Allah

 • Dalam banyak kesempatan Yesus mewartakan Kerajaan Allah dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan. Perumpamaan itu diambil dari hal-hal yang sangat dekat dengan dunia pendengarnya, misalnya dengan menggunakan simbol penabur, biji sesawi, dsb. Sesungguhnya bila Yesus menyampaikan warta tentang Kerajaan Allah, Ia berharap agar siapapun yang mendengarnya dapat mengerti kehendak Allah yang tersembunyi di balik perumpamaan tersebut (bandingkan Ayat 34-35) 

• Tetapi pewartaan Yesus melalui perumpamaan baru akan dimengerti bila manusia memiliki sikap mau mendengarkan, tidak sekedar mendengar, tetapi memperhatikan dengan seksama, dan tidak sekedar melihat. Hanya mereka yang memiliki keterbukaan hati bagi kehendak Allah yang dapat menemukan pesan tersembunyi dari perumpamaan tersebut. (bandingkan Ayat 13)

• Perumpamaan penabur sudah dijelaskan Yesus dalam ayat 19-23. Melalui perumpamaan yang serupa, pada ayat 24-30, Yesus hendak menegaskan bahwa perjuangan menegakkan Kerajaan Allah bukanlah tindakan yang mudah. Perjuangan menegakkan Kerajaan Allah kerap mendapatkan halangan dan rintangan, terutama dari kekuatan jahat (musuh) yang menentang kebaikan dan kebenaran. Tetapi Yesus menegaskan bahwa kita harus kuat sehingga mampu mengalahkan kekuatan jahat apapun dan dari siapapun. 

• Perumpamaan biji sesawi dan ragi hendak mengajarkan kepada kita, bahwa kadang-kadang perjuangan menegakkan Kerajaan Allah bisa dimulai dari hal-hal kecil, hal-hal yang nampak sepele. Tetapi bila yang sederhana itu ditekuni dan dibiasakan akan mampu memberi dampak kebaikan yang lebih besar.

• Perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga, hendak mengatakan bahwa bilamana Kerajaan Allah itu sebagai sesuatu yang penting dan berharga siapapun akan berusaha mencapainya, bahkan dengan berani berkorban meninggalkan dan menjual miliknya yang selama ini dianggap berharga. 

• Yesus tidak memakai paksaan dan kekerasan dalam mewartakan Kerajaan Allah. Walaupun demikian, melalui perumpamaan pukat, di akhir zaman, manusia akan diadili dan dipisahkan antara yang menerima dan melakukan Kerajaan Allah dengan yang menolaknya 

• Kerajaan baru bermakna dan membangun hidup kita bila kita mau mengosongkan diri, membongkar hidup kita yang lama, meninggalkan apa yang selama dianggap paling baik dan berguna bagi hidup, dan sepenuhnya menerima Yesus sebagai Juru Selamat yang lebih berharga dari segala-galanya dalam hidup.

• Tindakan Yesus yang dikisahkan diatas merupakan peristiwa mukjizat. Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah empat hari mati dan dikuburkan. Orang-orang Yahudi mempunyai keyakinan, bahwa kuasa untuk membangkitkan orang mati hanya dimiliki Allah, karena Allahlah yang berkuasa atas kehidupan dan kematian. Maka ketika Yesus mampu melakukan itu, mereka heran. 

• Injil Yohanes hendak menegaskan, bahwa mukjizat Yesus menjadi tanda heran, yang membuat orang bertanya siapa gerangan yang memampukan Yesus bisa melakukan hal itu? Bukankah hanya Allah yang bisa melakukannya? Kalau demikian siapa Dia? 

• Tanda heran itu mengantar kepada iman akan Allah (bdk. Ayat 40). Bahkan lebih dari itu, mereka akhirnya percaya akan Yesus sebagai Mesias utusan Bapa (bandingkan Ayat 45). Karya keselamatan Allah diwujudnyatakan dalam diri Yesus. 

• Dengan membangkitkan orang mati Yesus menunjukkan kepada dunia bahwa Allah berkuasa atas hidup dan kematian manusia, dan bahwa Ia tidak akan membiarkan manusia dikungkung oleh kematian, maka Ia membangkitkannya. Maka selayaknyalah manusia bersujud syukur atas karya Allah tersebut.

Yesus Mewartakan dan Memperjuangkan Kerajaan Allah - Materi kelas 10 semester 2

 Yesus Mewartakan dan Memperjuangkan Kerajaan Allah


Dalam masyarakat kerap kita temui, banyak calon pemimpin atau wakil rakyat di pemerintahan maupun legislatif, yang pada saat berkampanye mempertunjukkan orasi yang luar biasa. Semangat mereka sangat berapi-api, janji-janji untuk menyejahterakan rakyat, untuk menegakkan keadilan, untuk menciptakan masyarakat yang toleran sangat luar biasa. Tetapi seiring perjalanan waktu, seringkali rakyat dikecewakan oleh mereka. Janji-janji yang pernah diucapkan itu tidak mereka buktikan sendiri. Setelah mereka benar-benar terpilih menjadi pemimpin atau wakil rakyat, mereka yang seharusnya memperjuangkan kesejahteraan rakyat banyak malah menyejahterakan diri sendiri, keluarganya, kelompoknya atau partainya. Mereka yang seharusnya memperjuangkan dan menegakkan keadilan justru berbuat tidak adil. Mereka yang seharusnya memperjuangkan toleransi, malah menjadi intoleran dan menjadi pemicu pertentangan antarmasyarakat, antargolongan dan antaragama. Masyarakat kecewa karena banyak pemimpin dan wakil rakyatnya bersikap NATO (No action, Talk only = hanya bicara tanpa berbuat). Bila demikian halnya yang terjadi, maka lama-kelamaan tingkat kepercayaan mereka makin menipis, dan pada akhirnya mereka tidak akan diikuti.

Kitab Suci Perjanjian Baru memperlihatkan kenyataan yang sangat berbeda antara sikap para pemimpin atau wakil rakyat yang digambarkan di atas, dengan sikap Yesus dalam perjuangannya mewartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah, Yesus tidak hanya menyampaikan pengajaran melalui kata-kata maupun perumpamaan, melainkan juga melalui tindakan konkret. Perkataan dan perbuatan Yesus merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (lihat Matius 11: 5-6; bandingkan Lukas 11: 5-6). Perkataan atau sabda Yesus menjelaskan atau menerangkan perbuatan-perbuatan-Nya, sebaliknya perbuatan Yesus mewujudnyatakan perkataan-Nya. Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus tidak hanya berkeinginan agar masyarakat-Nya memahami konsep-konsep Kerajaan Allah, melainkan berupaya agar masyarakat-Nya dapat melihat sendiri tandatanda kehadiran Kerajaan Allah itu dan terutama merasakan sendiri pengalaman akan Allah yang hadir dan menunjukkan kuasa-Nya yang menyelamatkan. Bagi Yesus Kerajaan Allah bukan sekedar janji-janji di masa depan, melainkan realitas yang bisa dihadirkan dan dirasakan di dunia, sambil menunggu kepenuhannya pada akhir zaman.

Materi pembelajaran ini bertujuan mengantar peserta didik memahami bahwa Yesus berupaya mengajak manusia memahami Kerajaan Allah dan upaya itu ditempuh melalui perkataan dan perbuatan-Nya. Melalui contoh pentingnya perumpamaan dalam hidup sehari-hari serta cerita tentang orang yang ditinggalkan karena ceramahnya tidak mencerminkan tindakannya, peserta didik mampu menyadari perlunya pewartaan yang mudah dimengerti, serta pentingnya kesatuan antara kata dan perbuatan.


baca, bacaan wajib kitab suci



baca juga rangkuman materi. kilk disini

kerjakan Evaluasi klik disini



 

Kisah Para Rasul 2: 1-13

 1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 

2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 

3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 

4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. 

5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. 

6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. 

7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? 

8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:

9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, 

10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, 

11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatanperbuatan besar yang dilakukan Allah.” 

12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” 

13 Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.”

bacaan wajib untuk materi Yesus Mengutus Roh Kudus. kilk disini

penilaian klik di sini


 

Penilaian Materi Yesus Mengutus Roh Kudus

 Penilaian


1. Jelaskanlah siapa Roh Kudus yang diutus Yesus?

2. Mengapa Yesus mengutus Roh Kudus?

3. Jelaskanlah lambang-lambang Roh Kudus?

4. Apa peran Roh Kudus dalam hidup kita?


Tugas

Buatlah sebuah doa yang mengungkapkan Peran Roh Kudus dalam hidupmu! 

kumpulkan lewat WA atau Google Form


jika belum menguasai, baca lengkap materi. klik disini
baca juga rangkuman materi, klik disini

Rangkuman Materi Yesus Mengutus Roh Kudus

 a.Setelah Yesus disalibkan, wafat, dan dimakamkan, para rasul mengalami kesedihan dan ketakutan yang luar biasa. Mereka sedih karena merasa ditinggalkan oleh Gurunya. Mereka takut untuk memberi kesaksian tentang Yesus. Mereka senantiasa menantikan terpenuhinya janji Yesus untuk mengutus Roh Penghibur yaitu Roh Kebenaran.

b. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang mengajarkan tentang Kebenaran Allah, yaitu mewartakan tentang Yesus Kristus sendiri dan karya Penyelamatan-Nya. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang menuntun Gereja kepada kekudusan. Dengan hidup mengikuti tuntunan dan bimbingan Roh Kudus maka setiap orang akan memperoleh keselamatan. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang menggerakkan, mendorong, menguatkan dan memberikan semangat kepada Gereja untuk berkarya dan mewartakan Kerajaan Allah. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, karena Ia akan selalu membimbing dan memimpin kita menuju kepada seluruh Kebenaran Allah. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran karena apa yang dikatakan, apa yang didengar dan apa yang diberitakan berasal dari Allah. 

c. Kerinduan para rasul itu akhirnya terjawab, ketika tiba-tiba terjadi tiupan angin yang keras memenuhi seluruh rumah dan lidah-lidah api bertebaran hinggap pada mereka masing-masing, lalu mereka dipenuhi Roh Kudus (lih. Kis.2: 1-11.). Ini membuktikan bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan mereka, melainkan akan menyertai senantiasa hingga akhir zaman. 

d. Penyertaan Yesus dalam Roh Kudus itu pula yang menguatkan iman Gereja hingga sekarang. Dalam keadaan sulit sekalipun, Gereja tetap percaya bahwa Roh Kudus terus berkarya menguatkan umat-Nya. 

jika ingin membaca materi lengkap. klik disini
jika sudah siap mengikuti penilaian/evaluasi. klik di sini

Yesus Mengutus Roh Kudus - Materi Pendidikan Agama Katolik kelas 8 semester 2

 Yesus Mengutus Roh Kudus


Sesudah kebangkitan-Nya dari alam maut, Yesus Kristus naik ke surga. Kenaikan Yesus inilah yang dimaksudkan-Nya ketika Ia mengatakan “.... Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yoh 16:7) Ia pergi kepada Bapa dan akan mengutus Roh Kudus, Roh Kebenaran. Ia pergi kepada Bapa karena Ia adalah Anak Allah dan Utusan-Nya. 

Roh Kudus atau Roh Kebenaran diutus untuk mengingatkan murid-murid-Nya akan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan Yesus semasa tinggal bersama-sama dengan para murid. Apa yang pernah dijanjikan oleh Yesus tersebut sungguh–sungguh terpenuhi, bahwa Roh Kudus akan datang, yakni pada hari Pentakosta. Roh Kudus turun atas para rasul dalam bentuk lidah- lidah api dan tiupan angin yang sangat kencang memenuhi seluruh ruangan dimana mereka berkumpul. Para murid percaya bahwa Roh Kudus adalah Roh Yesus sendiri yang pernah dijanjikan-Nya kepada mereka. 

Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang mengajarkan tentang Kebenaran Allah, yaitu mewartakan tentang Yesus Kristus sendiri dan karya Penyelamatan-Nya. 

Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang menuntun Gereja kepada kekudusan. Dengan hidup mengikuti tuntunan dan bimbingan Roh Kudus maka setiap orang akan memperoleh keselamatan. 

Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang menggerakkan, mendorong, menguatkan dan memberikan semangat kepada Gereja untuk berkarya dan mewartakan Kerajaan Allah. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, karena Ia akan selalu membimbing dan memimpin kita menuju kepada seluruh Kebenaran Allah. 

Roh Kudus adalah Roh Kebenaran karena apa yang dikatakan, apa yang didengar dan apa yang diberitakan berasal dari Allah. Peristiwa Pentakosta mengungkapkan misteri Tritunggal Yang Maha Kudus. Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus benar-benar hadir dalam Gereja, menjiwai, membimbing dan menyertai Gereja. 

Roh Kudus yang datang itu telah mengubah hati para murid Yesus, telah menyemangati dan mempersatukan semua orang dari berbagai bangsa. Apa yang mereka alami menguatkan iman mereka akan Yesus Kristus, bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan mereka, melainkan akan menyertai mereka senantiasa hingga akhir zaman. Pengalaman para murid Yesus tersebut hendaknya juga menjadi pengalaman hidup kita sebagai orang yang percaya akan Yesus. 

Roh Kudus telah diutus oleh Yesus untuk menyertai, membimbing dan menyemangati setiap langkah hidup kita. Hal ini berarti pula bahwa penyertaan dan kehadiran Yesus Kristus dalam Roh-Nya yang kudus itu terus berlangsung dan akan berlangsung hingga kini dan selamanya. Itulah yang menguatkan iman Gereja sekarang juga. Dalam keadaan sulit sekalipun, Gereja tetap percaya bahwa Roh Kudus terus berkarya menguatkan umat-Nya. Seperti Roh Kudus dilambangkan dengan angin, hendaknya kita menyadari bahwa Roh Kudus senantiasa berkarya dalam setiap langkah hidup kita. Roh Kudus menggerakkan kita kemana Roh itu mau. Kita percaya bahwa Roh Kudus akan selalu membimbing kita ke arah kebaikan.

Seperti Roh Kudus dilambangkan dengan api, hendaknya kita senantiasa menyadari bahwa Roh Kuduslah yang menyemangati gerak langkah hidup kita. Roh Kuduslah yang selalu mengobarkan semangat kita untuk mewartakan Kristus yang bangkit.


bacaan Kitab Suci yang harus Dibaca

Kisah Para Rasul 2: 1-13




Jika sudah membaca materi ini, baca juga rangkuman pembelajaran. klik di sini
jika sudah siap mengikuti penilaian/evaluasi, klik disini

Wednesday, January 6, 2021

Kejadian 1: 26-31

 Kejadian 1: 26-31 

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 

1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 

1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. 

1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Bacaan Kitab Suci wajib dibaca saat pembahasan materi mencintai-alam-sebagai-bagian-hidup manusia. untuk melihat materi klik disini


Kejadian 1: 1- 25 - Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya

 Kejadian 1: 1- 25 

Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. 

Berfirmanlah Allah: ”Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. 

Berfirmanlah Allah: ”Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. 

Berfirmanlah Allah: ”Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 

Berfirmanlah Allah: ”Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. 

Berfirmanlah Allah: ”Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat. 

Berfirmanlah Allah: ”Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.” Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: ”Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. 

Berfirmanlah Allah: ”Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.


Bacaan Kitab Suci wajib dibaca saat pembahasan materi mencintai-alam-sebagai-bagian-hidup manusia. untuk melihat materi klik disini


Penilaian Materi Mencintai Alam sebagai bagian Hidup Manusia

 Penilaian/evaluasi/Sikap dan Pengetahuan


  1. Sikap apa yang harus kita miliki atas keutuhan Alam Ciptaan Tuhan ini?
  2. Jelaskan makna alam bagi hidup manusia! 
  3. Mengapa alam kita saat ini banyak yang menjadi rusak? 
  4. Perilaku apa saja yang dapat merusak alam? 
  5. Akibat apa saja yang dapat dialami jika alam kita rusak? 
  6. Bagaimana pandangan Gereja terkait dengan makna alam bagi hidup manusia? 
  7. Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk melestarikan alam lingkungan?


Silahkan kumpulkan melaui WA atau Google Form


Penilaian keterampilan

Silahkan lakukan penanaman pohon dirumahmu
Bisa tanaman Bungan ataupun buah serta tanaman lain
Bisa ditanam dihalaman rumah atau di pot
Dokumentasikan kegiatanmu tersebut dalam bentuk foto atau video

Silahkan kumpulkan melaui WA atau Google Form

jika belum memahami materi silakan baca materi lengkapnya. klik di sini
atau baca rangkuman materi. klik di sini



SELAMAT MENGERJAKAN. TUHAN MEMBERKATI

Rangkuman Mencintai Alam sebagai bagian Hidup Manusia

 Alam merupakan bagian dari hidup manusia itu sendiri. Oleh karena, manusia tidak dapat dipisahkan dengan alam. Kita sadari bersama bahwa Tuhan menciptakan bumi dan isinya (alam) ini dari hari pertama sampai hari kelima yang pada akhirnya diperuntukkan bagi kehidupan manusia.

Karena keegoisan dan keserakahan manusia, maka manusia berperilaku yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alam dan bahkan kehancuran alam lingkungan.

Berbagai contoh tindakan menusia yang dapat merusak keutuhan alam ciptaan atau lingkungan hidup kita: antara lain membuang sampah sembarangan, mencari ikan dengan racun atau bahan berbahaya lainnya, penebangan hutan secara liar, dan sebagainya. 

Alam yang rusak dapat menyebabkan terjadinya berbagai bencana di bumi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan sebagainya 

a. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita kenal ada tiga bentuk pencemaran, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air. Ini merupakan beberapa bentukbentuk dari kerusakan alam lingkungan kita. 

b. Agar keseimbangan ekosistem tidak terganggu, kita harus memanfaatkan alam dengan memperhatikan dampak positif dan negatifnya. Meskipun demikian, kenyataannya masih banyak manusia yang belum menyadari akan hal ini, sehingga mereka tidak peduli terhadap kondisi dan kelestarian alam lingkungan kita. 

c. Keharmonisan hubungan antara alam dengan manusia dapat terjalin dengan baik jika dalam diri manusia ada kehendak yang baik untuk berusaha memanfaatkan dan mengelola serta memelihara alam dengan bijak sesuai dengan kehendak Allah. Hal ini seharusnya dapat dilakukan jika manusia menyadari akan peran dan tugasnya sebagai citra Allah. Hal inilah yang dijalankan dan dicontohkan oleh Fransiskus.

d. Dalam Kitab Kejadian khususnya dalam Kej 1: 26- 31, manusia dipanggil oleh Allah untuk senantiasa memperhatikan alam lingkungannya. Allah memberikan kekuasaan kepada manusia untuk menguasai alam dengan mengolah, mempergunakan dan melestarikan alam ciptaan ini. 

e. Adapun usaha-usaha yang dapat kita lakukan, misalnya: 

  1. Memanfaatkan transportasi umum, hemat listrik hingga hidup seadanya (sederhana) yang tidak konsumtif; 
  2. Mengurangi penggunaan mobil dengan naik sepeda, jalan kaki, atau dengan bus; 
  3. Composting merupakan cara untuk membuang sampah dapur. Cara itu sehat untuk tanah dan sedikit sampah yang akan masuk ke lokasi penimbunan; 
  4. Mematikan keran air bila sedang menyikat gigi atau sudah tidak dipakai; 
  5. Menempatkan sampah pada tempatnya, bukan dibuang di sungai ataupun di tempat-tempat yang dapat menyebabkan banjir; dan sebagainya

jika ingin membaca materi secara lengkap. klik disini

jika sudah siap untuk evaluasi klik di sini