Theology,Technology, and Philosophy, ENJOY!!

Monday, January 28, 2013

Pengetahuan Harus dipertanggungjawabkan secara kritis


Pengetahuan Harus dipertanggungjawabkan secara kritis

            Tujuan pengetahuan adalah mencari kepastian yang tak tergoyahkan. Sedangkan pengetahuan itu sendiri bersumber pada pengalaman dan mau membahasakannya. Dengan demikian, di dalam pengetahuan terjadi interaksi antara subyek dan obyek. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang dimiliki untuk selamanya, tetapi merupakan ekspresi reflektif pengalaman seseorang yang perlu dimurnikan terus menerus. Dalam pemurnian itu perlu adanya dialog antar budi. Dalam dialog antar budi inilah ditampakkan, bagaimana pengetahuan harus dipertanggungjawabkan.
            Untuk mencapai kepastian yang tak tergoyahkan, perlu ada jaminan yang mengatasi perbedaan antara pikiran dan kenyataan. Jika pikiran menemukan sesuatu dalam obyek, hal ini bukan berarti bahwa pikiran membuat sesuatu pada diri obyek, sehingga pikiran mengetahui sesuatu dari obyek dan merumuskannya dalam konsep. Oleh karena itu pikiran tunduk kepada evidensi, pikiran menemukannya bukan menentukannya.
            Agar pikiran menemukan evidensi tersebut, ia harus terbuka terhadap yang nyata dan mengadakan revisi terus menerus. Apabila terjadi persetujuan akal, yang dijamin oleh evidensi yang memadai, maka ditemukan kepastian yang tak tergoyahkan. Kepastian itu tak tergoyahkan sejauh dijamin oleh prinsip-prinsip utama yaitu prinsip identitas, prinsip alasan memadai, dan prinsip sebab efisien.

0 comments:

Post a Comment