Pelajaran TIK untuk SMA YOS SUDARSO METRO
Selama pembelajaran kita akan menggunakan blog ini sebagai sarana pembelajaran. segala informasi mengenai pembelajaran akan disampaikan lewat blog ini.
KELAS 10
MATERI 1
MATERI 2
MATERI 3
MATERI 4
MATERI 5
MATERI 6
KELAS 11
MATERI 1
MATERI 2
MATERI 3
MATERI 4
MATERI 5
MATERI 6
KELAS 12
MATERI 1
MATERI 2
MATERI 3
MATERI 4
MATERI 5
MATERI 6
SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT
Selama pembelajaran kita akan menggunakan blog ini sebagai sarana pembelajaran. segala informasi mengenai pembelajaran akan disampaikan lewat blog ini.
KELAS 10
MATERI 1
MATERI 2
MATERI 3
MATERI 4
MATERI 5
MATERI 6
KELAS 11
MATERI 1
MATERI 2
MATERI 3
MATERI 4
MATERI 5
MATERI 6
KELAS 12
MATERI 1
MATERI 2
MATERI 3
MATERI 4
MATERI 5
MATERI 6
SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT
KOMPETENSI DASAR
Memahami makna Sakramen
Pengurapan Orang Sakit sebagai wujud pendampingan gereja terhadap orang yang
menderita sakit.
INDIKATOR
1.
Menuliskan
perasaan saat sakit atau mengunjungi orang sakit.
2.
Menuliskan
usaha manusia dalam memelihara kesehatan.
3.
Menjelaskan
ajaran Gereja tentang sikap yang tepat terhadap sakit dan penderitaan bertolak
dari Yak 5: 13-16.
4.
Menjelaskan
makna Sakramen Pengurapan Orang Sakit sebagai bentuk pendampingan gereja pada
menusia yang menderita.
URAIAN MATERI
Sebagian besar
manusia sangat menghargai hidup, terutama hidupnya sendiri. Wujud bahwa
seseorang menghargai hidup antara lain: seseorang selalu mengusahakan kesehatan
badannya, saat sakit selalu berusaha untuk sembuh, dan tidak ada orang yang
ingin dirinya, badannya atau hidupnya mengalami penderitaan dan sakit. Namun
demikian, sehebatnya manusia berusaha, adakalanya ia tetap pernah mengalami
sakit (penderitaan sakit).
Ada berbagai
sikap/ perasaan orang saat mengalami sakit, antara lain; ia merasa bersalah,
merasa takut, merasa sendirian, merasa diri menjadi orang yang terbuang,
menyalahkan orang lain, merasa ditinggalkan keluarga dan sebagainya.
Perasaan-perasaan tersebut menjadikan orang semakin tertutup, putus asa dan
bahkan bisa berontak kepada Tuhan. Sikap yang baik yang hendaknya dikembangkan
pada saat mengalami sakit adalah menyikapinya secara positif yaitu dengan
menyesali perbuatan-perbuatannya yang keliru, banyak berdoa dan berserah diri
kepada Tuhan. Dalam ketidak berdayaan seperti itu, seorang yang sakit
sangat-sangat membutuhkan pendampingan, penghiburan dan kekuatan baik dari
sesama maupuin dari Tuhan.
Dalam
Perjanjian Lama dikatakan bahwa sakit yang diderita oleh seseorang adalah merupakan
akibat dari dosa yang telah dia perbuat. Jadi ketika Yesus menyembuhkan orang
yang sakit, berarti Ia juga mengampuni dosa orang tersebut. Sebagai contoh,
ketika Yesus menyembuhkan orang yang sakit, Ia mengatakan “dosamu diampuni”
maka orang tersebut sembuh dari sakitnya. Yesus datang untuk menyembuhkan
manusia secara utuh, jiwa dan raga.
Gereja sampai
saat ini juga senantiasa memperhatikan orang yang sakit, yaitu dengan
memberikan pendampingan kepadanya melalui pemberian Sakramen Pengurapan Orang
Sakit. Sakramen ini diberikan kepada orang beriman yang merasa mulai menghadapi
bahaya maut karena sakitnya atau karena lanjut usia atau orang yang menghadapi
operasi besar. Sakramen ini dapat diterima seseorang lebih dari satu kali. Jika
ia telah sembuh setelah menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit ini, maka
iapun dapat pula menerima kembali sakramen ini jika suatu saat ia jatuh sakit
lagi.
Sakramen
Pengurapan Orang Sakit (Sakramen Pengurapan) dapat dilaksanakan di gereja, di
rumah, atau di rumah sakit. Simbol pokok yang harus kelihatan dalam sakramen
ini adalah Uskup/ Imam meletakkan tangan ke atas orang sakit sambil berdoa bagi
si sakit, dilanjutkan dengan pengurapan dengan minyak. Jika si penderita sakit
masih memungkinkan, sangat baik jika pemberian sakramen ini didahului dengan
penerimaan Sakramen Tobat, dan jika memungkinkan juga dapat dilanjutkan dengan
penerimaan komuni.
Makna dari
Sakramen Pengurapan Orang Sakit ini antara lain:
a.
Sakramen
Pengurapan Orang Sakit menganugerahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan si
penderita mempunyai kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi
kesulitan akibat sakitnya.
b.
Sakramen
Pengurapan Orang Sakit mengajak si sakit untuk mempersatukan penderitaan yang
dialaminya dengan penderitaan Yesus Kristus.
c.
Sakramen
ini menganugerahkan rahmat Gerejani, keikutsertaan dalam penderitaan dan
sengsara Kristus menyucikan dirinya.
d.
Sakramen
ini menyiapkan orang agar bila akhirnya meninggal, ia layak menghadap Bapa.
RANGKUMAN
-
Setiap
orang yang sakit sangat membutuhkan pendampingan, penghiburan dan kekuatan baik
dari sesama terlebih dari Tuhan.
-
Sakramen
Pengurapan Orang Sakit merupakan usaha dari Gereja untuk mendampingi dan
memberikan kekuatan bagi orang yang sakit.
-
Simbol
pokok yang harus kelihatan dalam sakramen ini adalah Uskup/ Imam meletakkan
tangan ke atas orang sakit sambil berdoa bagi si sakit, dilanjutkan dengan
pengurapan dengan minyak.
-
Sakramen
Pengurapan Orang Sakit ini menyiapkan orang agar bila akhirnya meninggal, ia
layak menghadap Bapa.
-
Sakramen
Pengurapan Orang Sakit menganugerahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan si
penderita mempunyai kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi
kesulitan akibat sakitnya.
-
Sakramen
Pengurapan Orang Sakit mengajak si sakit untuk mempersatukan penderitaan yang
dialaminya dengan penderitaan Yesus Kristus.
0 comments:
Post a Comment