ROH KUDUS
SEBAGAI DASAR HIDUP BERSAMA
MURID YESUS
KOMPETENSI DASAR
Memahami peranan Roh Kudus
sebagai daya hidup setiap orang dalam mengembangkan hidup bersama sebagai
murid-murid Yesus.
INDIKATOR
1.
Menuliskan
berbagai macam simbol kehadiran Roh Kudus beserta maknanya.
2.
Menjelaskan
pengaruh daya Roh Kudus dalam diri para Rasul.
3.
Menjelaskan
pandangan Kristiani bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah dan Roh Kristus.
4.
Menuliskan
macam-macam unsur yang dapat menjadi perekat persatuan.
5.
Menjelaskan
makna dan peran kehadiran Roh Kudus yang mengajar, membimbing dan menjadi jiwa
gereja.
6.
Menuliskan
contoh tindakan sebagai murid Yesus yang disemangati Roh Kudus.
URAIAN MATERI
Perasaan sedih/
takut sering mendorong orang untuk diam/ bersembunyi. Dengan diam/ bersembunyi,
Ia cenderung tidak berbuat apa-apa. Sehingga banyak tugas/ pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya terbengkalai karena tidak dilaksanakan. Orang yang
mengalami situasi semacam ini membutuhkan kekuatan untuk menghalau
ketakutannya. Kekuatan tersebut bisa berupa kehadiran seseorang yang mau
menemaninya atau kekuatan lain yang akhirnya mampu menyemangati untuk melanjutkan
kembali apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Perasaan sedih
dan takut yang luar biasa juga dialami oleh para rasul Yesus. Setelah Yesus
disalibkan, wafat dan dimakamkan, para rasul mengalami ketakutan sehingga
sembunyi dan tinggal di ruangan yang tertutup rapat. Para rasul membutuhkan
kekuatan yang mampu mengembalikan kepercayaan diri dan semangat mereka untuk
menjalani hidup seperti biasa. Para rasul senantiasa menantikan terpenuhinya
janji Yesus untuk mengutus Roh Penolong. Dan kerinduan mereka terjawab. Roh
Kudus hadir dalam diri para rasul. Kehadiran Roh Kudus membuat mereka berani
untuk mewartakan kebenaran atas peristiwa yang dialami Yesus Kristus, Sang
Guru. Apa yang dialami para rasul menguatkan iman mereka akan Yesus Kristus,
bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan mereka, melainkan akan menyertainya
sampai akhir zaman.
Penyertaan
Yesus dalam Roh Kudus itu pulalah yang menguatkan iman Gereja hingga sekarang.
Penghayatan Gereja akan kehadiran Roh Kudus itu tampak dalam berbagai ungkapan
doa dan simbol yang digunakan dalam ibadat Gereja. Lewat simbol-simbol
tersebut, daya kekuatan Roh Kudus diwujudkan melalui anggota-anggotanya.
Dalam
mewartakan Injil, tentunya para rasul banyak mengalami tantangan dan hambatan.
Maka dari itu mereka harus tetap menjaga persatuan. Santo Paulus menasehatkan
agar para rasul memelihara persatuan dan kesatuan, sehingga dalam diri mereka
masing-masing dan bersama, tampaklah bahwa mereka adalah satu tubuh, satu roh,
satu baptisan, satu iman dan satu Allah. Hanya dengan memelihara kesatuan
itulah, maka jemaat Kristiani (Gereja) akan semakin mampu melayani dunia sesuai
kemampuannya masing-masing.
Berkat
kehadiran Roh Kudus dalam diri para rasul, Allah memanggil mereka untuk
membangun kesatuan dan persatuan dengan semua orang demi mencapai umat manusia
yang dikehendaki Allah.
RANGKUMAN
-
Setelah
Yesus disalibkan, wafat, dan dimakamkan, para rasul mengalami kesedihan dan
ketakutan yang luar biasa. Mereka sedih karena merasa ditinggalkan oleh
gurunya. Mereka juga takut untuk memberi kesaksian tentang Yesus.
-
Perasaan
sedih dan takut membuat para rasul selalu hidup bersama-sama dalam
persembunyian. Mereka membutuhkan kekuatan untuk mengembalikan kepercayaan diri
dan semangat untuk menjalani hidup seperti biasa. Mereka senantiasa menantikan
janji Yesus untuk mengutus Roh Penghibur.
-
Kerinduan
mereka akhirnya terjawab. Mereka dipenuhi Roh Kudus. Roh Kudus yang hadir
memberikan daya hidup baru dan keberanian untuk mewartakan Kebenaran dan Injil.
-
Penyertaan
Yesus dalam Roh Kudus itu pulalah yang menguatkan Gereja hingga sekarang.
-
Kesatuan
dan persatuan hanya mungkin terbentuk dengan kuat bila ada unsur perekat yang
menjiwai semua anggota kelompok.
-
Kehidupan
para murid Yesus sebagai kelompok juga ditentukan oleh adanya unsur perekat.
Unsur perekat itu antara lain pengalaman senasib dan sepenanggungan sebagai
murid-murid Yesus. Yesuslah yang menjadi perekat mereka, kehadiran-Nya setelah
ia terangkat ke surga melalui Roh Kudus.
-
Seiring
dengan perjalanan hidup bersama para rasul yang mengalami banyak tantangan, St.
Paulus menasehatkan agar para murid berusaha memelihara kesatuan dan persatuan
sehingga dalam diri mereka tampak bahwa mereka adalah satu tubuh, satu Roh,
satu baptisan, satu iman dan satu Allah.
-
Dengan
cara memelihara kesatuan, maka jemaat Kristiani semakin mampu melayani dunia
sesuai dengan kemampuan masing-masing.
0 comments:
Post a Comment