GEREJA SEBAGAI
KOMUNIO
KOMPETENSI DASAR
Memahami Gereja sebagai
persekutuan murid-murid Yesus yang terdiri atas rupa-rupa.
INDIKATOR
1.
Menuliskan
kegiatan umat Gereja Pertama seperti dikisahkan dalam Kitab Suci (Kis 2:
41-47).
2.
Menjelaskan
ciri-ciri Gereja sebagai persekutuan berdasarkan interpretasi terhadap Kis 2:
41-47.
3.
Menuliskan
contoh wujud kehidupan Gereja sebagai persekutuan di masa sekarang.
4.
Menuliskan
unsur-unsur anggota Gereja.
5.
Menjelaskan
peran/ tugas setiap anggota Gereja.
6.
Menjelaskan
makna dan tanggung jawab anggota Gereja berdasarkan 1 Kor 12: 12-18
7.
Menuliskan
ciri-ciri tindakan anggota Gereja yang bertanggung jawab terhadap Gereja.
URAIAN MATERI
Dalam kehidupan
bermasyarakat banyak muncul kelompok atau perkumpulan. Kita dapat melihat
orang-orang itu berkumpul di berbagai tempat,
misalnya, di pos siskamling, di pasar, di sekolah, atau di tempat
lainnya. Semua kumpulan orang-orang di tempat-tempat tersebut tidak dapat
disebut sebagai persekutuan (komunio). Tidak ada komunikasi dan interaksi lebih
lanjut setelah itu. Yang dimaksud persekutuan (komunio) tentu saja bukan
seperti itu. Dalam persekutuan (komunio) atau paguyuban, komunikasi dan interaksi
berlangsung terus-menerus. Masing-masing saling memperhatikan satu sama lain,
saling memiliki, saling memberi, saling mendukung, saling menasihati, saling
mengingatkan, saling mengembangkan, saling melayani, dan saling berusaha agar
kebersamaam tersebut terus-menerus terjaga keutuhannya demi kebahagiaan
bersama.
Model
orang-orang yang berkumpul untuk membentuk
persekutuan (komunio) bisa kita lihat dalam kehidupan para murid Yesus,
sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci (lih. Kis 2: 41-47). Persekutuan mereka
terbentuk berkat pengalaman yang sama yaitu sebagai murid-murid Yesus dan
orang-orang yang percaya kepada-Nya, setelah mendengar pewartaan tentang Yesus
Kristus. Kehidupan persekutuan mereka sangat menarik dan “berbeda” dibandingkan
dengan persekutuan yang ada di sekitar mereka saat itu. Mereka selalu hidup
dalam persekutuan dengan bertekun dalam pengajaran para rasul, selalu berkumpul
untuk memecahkan roti dan berdoa bersama, segala kepunyaan mereka adalah milik
bersama, satu sama lain saling melayani dan berkurban, selalu hidup dengan
gembira dan tulus hati, mereka juga saling mengenal, memiliki ikatan batin,
memiliki iman yang sama yaitu kepada Yesus Kristus dan menjalankan cara hidup
yang sesuai dengan kehendak Kristus. Persekutuan mereka itulah yang sering
disebut GEREJA PERTAMA atau GEREJA AWAL. Mereka adalah cikal bakal Gereja yang
hingga kini memiliki berbagai unsur keanggotaan Gereja.
Dalam Gereja
Katolik, kita dapat menjumpai diakon, imam, dan uskup, yang semuanya biasa
disebut pastor. Mereka bertugas melayani dalam hal: memimpin, mengajar, dan
menguduskan, melalui berbagai perayaan sakramen. Selain mereka itu, juga ada
suster dan bruder yang tergabung dalam Hidup Bakti (tarekat religius dan
tarekat sekular). Mereka membaktikan diri sepenuhnya bagi pewartaan kabar
gembira. Wujud konkrit dalam pelayanan mereka meliputi karya pendidikan,
kesehatan, rumah-rumah retret, pengolahan pertanian, asrama, panti asuhan, dan
sebagainya. Cara hidup mereka dalam biara-biara dan menjadi anggota suatu
komunitas, tarekat, atau kongregasi.
Masih ada satu
lagi anggota Gereja yang disebut kaum awam. Mereka adalah semua orang beriman
Kristiani yang bukan imam dan juga bukan biarawan. Peran mereka adalah ikut
melaksanakan perutusan segenap umat Kristiani dalam Gereja dan dunia, yang
berkarya sebagai pedagang, tenaga medis, petani, guru, pengemudi, dosen, dan
sebagainya. Walaupun kemampuan dan peran kaum awam ini berbeda satu dengan yang
lainnya, mereka semua memiliki martabat yang sama di hadapan Allah. Hal ini
telah disampaikan oleh Santo Paulus dalam surat yang berjudul “Banyak anggota
tetapi satu tubuh” (lih. 1 Kor 12: 12-18).
Gereja dapat
juga diartikan sebagai tubuh Kristus (satu tubuh) yang terdiri atas banyak
anggota dengan kemampuan serta peran yang berbeda-beda. Dalam perbedaan itu,
mereka semua bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas mewartakan kabar
gembira. Agar dapat menjalankan perannya dengan baik, Gereja sebagai tubuh
Kristus dihidupi dan dibimbing oleh Roh yang satu, yaitu Roh Kristus sendiri.
RANGKUMAN
- Persekutuan
(komunio) atau paguyuban merupakan kumpulan orang-orang dimana setiap
anggotanya mengadakan komunikasi atau interaksi secara terus-menerus,
masing-masing saling memperhatikan, saling memiliki, saling memberi, saling
mendukung, saling menasihati, saling mengingatkan, saling mengembangkan, saling
melayani, dan saling berusaha agar kebersamaan tersebut terus-menerus terjaga
keutuhannya demi kebahagiaan bersama.
- Model
kumpulan orang-orang yang berbentuk persekutuan (komunio) tampak jelas dalam
kehidupan para murid Yesus yang sering disebut Gereja Pertama atau Gereja Awal.
-
Gereja
Pertama menampakkan cara hidup yang khas yaitu:
a.
Bertekun
dalam pengajaran para rasul: mereka selalu mendengarkan sumber yang benar,
yaitu ajaran Yesus sendiri yang disampaikan melalui para rasul. Saat ini ajaran
iman Kristiani dapat ditemukan dalam Kitab Suci dan Tradisi Gereja.
b.
Bertekun
dalam persekutuan: mereka menjadi satu keluarga harmonis yang saling menghargai
dan saling memperhatikan.
c.
Bertekun
dalam doa dan ibadat bersama: mereka merayakan penyelamatan umat manusia yang
dilakukan oleh Yesus Kristus (pemecahan roti), mereka bersyukur, memuji, dan
memanjatkan permohonan kepada Tuhan.
d. Kesadaran
bahwa segala kepunyaan pribadi adalah kepunyaan bersama: meninggalkan sikap
egois, saling memperhatikan kebutuhan dan kesulitan orang lain. Kegembiraan dan
ketulusan hati: mereka telah menerima warta gembira dan mewartakan kegembiraan
serta tulus hati.
- Sebagai
orang yang telah dipersatukan dalam tubuh Kristus, kita semua memiliki martabat
yang sama. Tidak ada Yahudi atau Yunani, tidak ada budak atau orang merdeka.
- Sebagai
anggota tubuh, kita memiliki peran atau fungsi masing-masing, ada yang
berfungsi sebagai kaki, tangan, mata, telinga, penciuman, dan lain-lain
tersebut diberikan oleh Tuhan sendiri.
- Sejak
zaman Gereja Pertama hingga sekarang, Gereja merupakan tubuh Kristus yang
dihidupi, dijiwai, dan dituntun oleh Roh Kristus sendiri.
- Gereja
memiliki banyak anggota yang mempunyai peran sendiri-sendiri.Keanggotaan Gereja
itu adalah:
·
Kaum
Klerus/ Tahbisan yang terdiri dari episkopat (uskup), presbiterat (imam), dan
diakonat (diakon). Tugas utama mereka adalah pelayanan rohani dan menguduskan
Gereja melalui perayaan-perayaan sakramen.
·
Kaum
Hidup Bakti/ biarawan-biarawati yang terdiri dari tarekat religius dan tarekat
sekular. Mereka hidup dengan penghayatan Tri Kaul Suci dan dalam persaudaraan
yang tergabung dalam komunitas, tarekat, atau kongregasi tertentu. Mereka membaktikan
diri untuk mewartakan kabar gembira dalam pelayanan pendidikan, medis,
rumah-rumah retret, dan lain-lain.
·
Kaum
Awam, yang mengemban tugas perutusan dalam Gereja dan dunia sesuai kehendak
Allah yakni mengelola tata dunia dengan nilai Kristiani. Di antara kaum awam
ada yang menikah dan ada yang tidak menikah (selibat).
0 comments:
Post a Comment