AKU DICIPTAKAN
SEBAGAI PRIA DAN
WANITA
KOMPETENSI DASAR
Memahami
bahwa manusia diciptakan sebagai perempuan atau laki-laki dan dipanggil untuk
mengembangkan kesederajatan dalam hidup sehari-hari.
INDIKATOR
1.
Menguraikan
garis besar ciri-ciri perempuan atau laki-laki.
2.
Menjelaskan
bahwa diciptakan sebagai perempuan atau laki-laki merupakan anugerah yang patut
disyukuri.
3.
Menjelaskan
panggilan Allah menciptakan manusia sebagai perempuan atau laki-laki seperti
yang diterangkan dalam Kejadian 2: 18-25.
4. Menjelaskan pandangan masyarakat tentang kedudukan perempuan dan laki-laki.
5. Menjelaskan makna kesederajatan antara perempuan dan laki-laki berdasarkan
kutipan Kejadian 1: 26-27; 2-18.
6. Menyebutkan berbagai usaha untuk mengembangkan kesederajatan perempuan dan
laki-laki dalam kehidupan sehari-hari.
URAIAN MATERI
Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak kita jumpai adanya pandangan dan
perilaku yang menunjukkan bahwa laki-laki lebih tingi kedudukannya dibandingkan
perempuan.
Dalam keluarga, laki-laki menjadi kebanggaan dan andalan keluarga dalam
meneruskan serta mewujudkan cita-cita keluarga. Laki-laki akan menjadi tulang
punggung masa depan keluarga.
Hal ini dikarenakan laki-laki dianggap memiliki pribadi yang kuat dan lebih
memiliki keberanian serta kemampuan dalam mengatasi berbagai persoalan hidup.
Anggapan berlebihan yang menempatkan laki-laki lebih tinggi martabatnya, akan
memunculkan sikap yang cenderung meremehkan perempuan, mereka dianggap sebagai
kaum yang lemah.
Kitab Kejadian 1: 26-28 mengisahkan tentang Allah menciptakan manusia
sebagai perempuan dan laki-laki. Allah memberkati keduanya. Laki-laki dan
perempuan diciptakan oleh Allah menjadi sarana untuk meneruskan karya
penciptaan manusia baru.
Maka laki-laki dan perempuan harus saling mengisi, melengkapi dan
mengembangkan martabatnya. Laki-laki dan perempuan memiliki derajat/ martabat
yang sama di hadapan Tuhan. Mereka saling membutuhkan lawan jenisnya.
“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong yang sepadan dengan dia” (Kej 2: 18).
0 comments:
Post a Comment