Dalam
hidup bersama, manusia mengenal istilah janji. Ada berbagai bentuk janji. Ada
yang muncul karena kemauan sendiri, ada janji yang muncul karena kemauan kedua
belah pihak (kesepakatan), ada janji yang dibuat secara tertulis dan ada pula
yang lisan. Alasan mengapa orang membuat jnaji juga bermacam-macam. Misalnya:
karena rasa cinta atau belas kasih, karena rasa tanggung jawab, karena ingin
memperbaiki situasi yang memprihatinkan menjadi situasi yang baik, karena ingin
mewujudkan suatu cita-cita, karena ingin membahagiakan orang lain.
Janji
yang telah diungkapkan atau diteguhkan membawa konsekuensi bagi orang yang
berjanji atau bagi orang yang mengetahuinya. Oleh karena itu janji harus ditepati dan dijalankan dengan setia.
Pengingkaran terhadap janji akan mendatangkan kekecewaan, tetapi janji yang
ditepati akan mendatangkan kebahagiaan dan rasa syukur, memperbesar
kepercayaan, dan menumbuhkan ikatan persaudaraan yang lebih erat.
Allah
juga pernah mengungkapkan janji-Nya kepada manusia. Janji Allah itu muncul
karena keprihatinan Allah terhadap situasi dosa yang melanda manusia (Kej 3:
1-15). Hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan dengan Allah yang mulanya
sangat harmonis di Taman Firdaus, menjadi rusak setelah manusia “memakan buah
terlarang”. Melihat situasi ini, Allah sungguh sedih dan prihatin. Namun Allah
tidak ingin bila manusia terbelenggu oleh dosa. Oleh karena itu, Ia mengungkapkan
janji-Nya untuk menyelamatkan manusia. Allah selalu setia terhadap janji-Nya,
Ia menginginkan agar manusia benar-benar
selamat. Janji Allah itu terwujud/ digenapi dalam pribadi Putera-Nya, yaitu
Yesus Kristus yang berkarya, wafat dan bangkit demi menebus dosa manusia.
Kutipan Kitab suci yang dipakai: Kejadian 3: 8-15
Secara
singkat Pelararan materi YESUSKRISTUS PEMENUHAN JANJI ALLAH
dapat di lihat dalam rangkuman. Rangkuman Pelajaran Klik di sini
Setelah
Memahami pelajaran materi YESUS
KRISTUS PEMENUHAN JANJI ALLAH
silahkan kerjakan evaluasi.Evaluasi Pelajaran ini Klik di sini
0 comments:
Post a Comment