Theology,Technology, and Philosophy, ENJOY!!

Friday, January 25, 2013

MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SMP - SAKRAMEN TOBAT


SAKRAMEN TOBAT


“Tiada gading yang tak retak“. Ungkapan ini mengandung makna bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Berarti tidak ada seorangpun yang tidak pernah berbuat dosa. Gereja Katolik menyadari hal ini karena setiap orang mempunyai kelemahan dan keterbatasan,  Itulah sebabnya manusia kerap jatuh ke dalam dosa. Santo Yohanes menyatakan bahwa orang yang menyatakan diri tidak berdosa adalah penipu. Dengan kata lain, setiap orang berdosa (bdk 1 Yoh 1: 8); kecuali Yesus dan Maria yang dilahirkan tanpa noda. Dosa itu adalah perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama, yang dilakukan secara sadar, sengaja, dan dalam keadaan bebas.
Meskipun demikan, ada orang yang secara jantan mau mengakuinya dan memohon maaf, namun ada juga yang berusaha menutup-nutupi bahkan tidak mau mengakui. Sikap yang pertama hanya mungkin dilakukan oleh orang yang sadar bahwa dosa akan berakibat merusak kehidupan diri sendiri, merugikan orang lain, retaknya hubungan dengan sesama dan dengan Allah, membuat hidup menjadi tidak damai. Sedangkan sikap yang kedua bisa terjadi pada orang yang tidak mau kekurangannya diketahui orang lain, mempertahankan gengsi, malu dan takut kalau-kalau orang lain menjauhi dirinya. Justru sikap seperti itulah yang membuat orang selalu terjerumus ke dalam dosa.
Akan tetapi, Allah adalah Maha Rahim, Ia tidak mau manusia hidup dalam kurungan dosa. Dalam kebaikannya, Ia selalu menanti manusia kembali kepadanya, membebaskannya, tanpa memperhitungkan besarnya dosa manusia (lih. I Yoh 4: 16b).  Allah selalu mengundang orang yang berdosa untuk kembali bersatu dengan Dia. Ia mengundang orang berdosa untuk bertobat (bdk I Yoh 1: 9)
Kerahiman Allah terhadap orang yang berdosa digambarkan secara indah oleh Yesus dalam perumpamaan “Anak yang Hilang” (lih. Luk 15: 11-32) dan dinyatakan dalam kuasa-Nya sendiri untuk mengampuni dosa. Kuasa itulah yang diwariskan kepada Gereja-Nya untuk memberikan pengampunan atas anggota Gereja yang bertobat (lih. Yoh 20: 19-23; bdk. Mat 18: 20). Peristiwa tersebut di dalam Gereja terjadi di dalam Sakramen Tobat, yang disebut Sakramen Rekonsiasi.

Sakramen Tobat menjadi tanda dan sarana pemulihan hubungan yang retak atau rusak akibat perbuatan dosa, menjadi suatu hubungan yang damai dan harmonis antara Allah dan Manusia, Manusia dan Sesama, serta lingkungannya. Dengan menerima Sakramen Tobat , orang secara pasti telah diampuni dosanya (lih Yoh 20: 23; bdk. Mat 18: 19).


Kutipan Kitab suci yang dipakai:  Yoh 20: 19-23

Secara singkat Pelajaran materi SAKRAMEN TOBAT dapat di lihat dalam rangkuman. Rangkuman Pelajaran Klik di sini

Setelah Memahami pelajaran materi SAKRAMEN TOBAT  silahkan kerjakan evaluasi.Evaluasi Pelajaran ini Klik di sini

0 comments:

Post a Comment